Contoh Peraturan Berbahasa
Daripada Aspek Jarak Sosial
Dan Konteks Percakapan
Dan Konteks Percakapan
1.Menggunakan
ungkapan yang sesuai untuk memulakan percakapan
Contoh:
“Selamat pagi” diucapkan pada waktu pagi
“Assalamu’alaikum
“ diucapkan antara orang muslim
“Hello”
diucapkan dalam situasi yang tidak formal
2. Berucap dengan bersopan santun tanpa mengira status sosial pihak lain.
3. Memberi tumpuan sepenuh terhadap isi yang disampaikan oleh pihak lain.
4. Menggunakan
bahasa dan perkataan yang sesuai dan mudah difahami ketika berucap.
5. Bercakap
dengan nada yang jelas tanpa ada rasa keraguan dan tidak bercakap dengan nada
yang samar-samar
6. Bercakap di depan dengan cara
bertentangan mata dan tidak bercakap di belakang untuk mengelakkan timbulnya
keraguan dan salah faham.
7. Berdiri dalam jarak sosial yang
sepatutnya, tidak terlalu dekat supaya tidak menimbulkan ketidakselesaan orang
lain dan tidak terlalu jauh juga supaya mesej yang disampaikan cukup jelas.
Jarak sosial bergantung pada hubungan orang tersebut dengan kita, budaya, situasi sosial, jantina dan kesukaan orang
Contoh jarak
sosial :
- Jarak personal ( ketika berinteraksi antar teman akrab)
Bentuk dekat : 45-75 cm
Bentuk jauh : 75-120 cm
- Jarak sosial (ketika bertemu dengan kenalan)
Bentuk dekat : 1.2-2.1 m
Bentuk jauh : 2.1-3.6 m
- Jarak publik (ketika berhubungan dengan masyarakat)
Bentuk dekat : 3.6-7.5 m
Bentuk jauh : lebih daripada 7.5
m
8. Jika seseorang sedang makan maka kita
elakkan daripada bercakap tentang sesuatu yang menjijikkan atau tentang sesuatu
yang tidak disukai olehnya.
9. Elakkan daripada bercakap di depan
orang yang sedang sakit tentang sesuatu yang mendukacitakan dan sebaliknya
ucapkanlah tentang sesuatu yang memberangsangkan.
10. Tidak sesekali meniru gaya
percakapan atau telor orang yang jahil dalam agama
11. Tidak bercakap secara berkumam
mulut
12. Tidak bercakap mengenai hal orang
lain, membuat fitnah serta mencaci-maki orang
13. Tidak memanggil orang yang lebih
tua daripada kita dengan panggilan nama. Kita sepatutnya memangil mereka dengan
nama panggilan yang betul.
Contoh panggilan yang betul:
- “Pak cik” dan “Mak cik” digunakan untuk orang yang lebih tua
- “Kak” dan “Abang” digunakan untuk orang yang lebih tua daripada diri kita tetapi lebih muda daripada ibu bapa kita
- “Encik” dan “Puan” digunakan untuk orang yang berkedudukan tinggi dalam masyarakat.
14. Tidak memanggil seseorang dengan
gelaran yang tidak menyenangkannya
15. Tidak bercakap tentang sesuatu
perkara yang anda sendiri masih kurang pasti mengenainya.
16. Jika berlaku perbedaan
pendapat, selesaikan secara halus tanpa menimbulkan konflik
Contohnya:
“Minta maaf, saya berpendapat bahawa…”
“Pada pendapat saya, …”
17. Alihkan topik pembicaraan secara
halus dengan menggunakan ungkapan yang tepat.
Contoh
ungkapan pengalihan topic perbincangan :
(SECARA FORMAL)
Maaf, saya dengar Ibu suka juga dengan...
Bagaimana jika kita meninjau dari sisi lain, misalnya….
(SECARA TAK FORMAL)
Wah, makin seru kalau kita bicara soal…
Boleh tahu pandanganmu tentang….
18. Jika seseorang sedang bercakap
tentang sesuatu tajuk dan tajuk itu belum habis dibincangkan maka elakkan
daripada mengutarakan tajuk baru atau memotong perbualannya itu.
19.
Memohon maaf Jika kita melakukan kesilapan
Contoh: “ Maaf ya, kalau ada salah ucap.”
20.
Mengucapkan terima kasih jika diberi bantuan
21. Terapkan pola gilir dalam
berkomunikasi dengan menggunakan kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat
demi kelangsungan dan kenyamanan komunikasi
Contoh:
Bagaimana menurut pendapat Anda?(formal)
Menurut pandanganmu gimana?(non-formal)
Mungkin ada yang mempunyai pendapat lain?
22. Menggunakan ungkapan
pemisahan yang sesuai untuk mengakhiri percakapan
Contoh:
(SITUASI FORMAL)
Sekian saja pertemuan kita hari ini, jangan lupa...
Sebagai penutup, kita simpulkan bahwa...
(SITUASI TAK FORMAL)
Udah dulu ya, besok jangan lupa...
deh,jadi kita besok berangkat jam...
Selamat
jalan
Okay,
Goodbye
Sumber :
No comments:
Post a Comment